Wednesday, 22 November 2017

Apa Saja Ciri-Ciri Anak & Bayi Kekurangan Zat Besi? Cara Mengatasinya?

Zat besi merupakan kandungan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, lebih-lebih bagi oleh anak-anak, termasuk juga bayi. Zat ini menunjukkan manfaat dan fungsi yang besar bagi tubuh, sehingga bisa menjadi problem serius jikalau badan kekurangan zat besi.

dr Yoga Devaera, SpA(K), seorang dokter seorang jago anak yang bekerja di RSIA Brawijaya Kebayoran Baru, menjelaskan bahwa nutrisi mineral zat besi memiliki tugas besar sebagai dasar yang penting biar anak atau bayi memperoleh MPASI (makanan pendamping ASI) yang berkualitas dan sehat.

Yoga Devaera menjelaskan (seperti dikutip dari detikHealth) bahwa jenis zat besi yang bersumber dari hewan (sumber hewani) biasanya lebih gampang untuk diserap oleh tubuh, hal ini terutama bagi anak-anak.

Apa Saja Ciri-Ciri Anak & Bayi Kekurangan Zat Besi? Cara Mengatasinya?
Makanan Sehat | Sumber gambar: Pexels.com

Dokter juga mengingatkan biar Orang renta tetap harus memperhatikan asupan viamin C pada anak.

Selain manfaat vitamin C untuk menjaga susana hati (mood), menjaga kesehatan kulit, mata, mencegah sariawan, pilek, hingga mencegah kanker. Juga fungsi dari nutrisi vitamin C yang dikonsumsi ialah untuk memaksimalkan proses absorpsi zat besi dari nabati.


Ciri-ciri anak kekurangan zat besi
Adapun ciri-cirinya anak yang kurang menerima asupan zat besi yaitu terlihat pada wajahnya yang sering pucat, bahkan kondisi pucat pada wajah anak dapat terjadi dalam waktu yang panjang. Jika hal ini terjadi pada anak maka berkemungkinan anak mengalami problem kekurangan nutrisi zat besi.

Apalagi jikalau akan juga mengalami mudah lelah, terlihat tubuhnya lemas, rentan terkena infeksi, mudah terserang penyakit, hingga mengalami problem mental menyerupai mendadak tidak mau diam, atau sulit untuk damai (gelisah), maka sangat harus diwaspadai bahwa anak mengalami kekurangan zat brsi.

Apabila anak benar-benar terlihat pucat, maka ini hal yang cukup serius, dokter dr Yoga Devaera menganjurkan biar Orang renta perlu segera membawa anak ke dokter, sebab dikhawatirkan anak yang masih kecil tertimpa hal-hal buruk.

Oleh dokter, biasanya akan dilakukan pengecek terhadap kondisi anak yang lemas. Orang renta bisa menunjukkan makanan yang kaya akan zat besi pada anak, diantaranya daging sapi dan hati.

Kandungan zat besi sangat dibutuhkan badan anak, terutama untuk pertumbuhan perkembangan sistem sarafnya.

Akibat dari anak yang tidak memperoleh asupan zat besi sebagaimana mestinya, menjadikan problem serius pada kemampuan dan fungsi kognitif anak. Selain itu menunjukkan gangguan pada kekmampuan tingkah laku anak. Zat besi juga sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.

Penyebab terjadinya kekurangan zat besi pada anak berumur 1-2 tahun yaitu sebab beberapa faktor, yaitu:
  1. Anak tidak memperoleh makanan pemdamping yang mencukupi kebutuhannya.
  2. Anak terlalu banyak mengonsumsi minum susu juga bisa menyebabkan tubuhnya kekurangan zat besi.
  3. Anak mengalami kegemukan

Khsus pada bayi atau balita sangat rentan mengalami kekurangan zat besi. Bentuk gejala dari kekurangan zat besi ini sering tidak terasa oleh seorang ibu. Alhasil, anak tidak menerima penanganan yang baik dan semestinya.

Sehingga perlu diingat lagi, bahwa tanda-tanda dari anak yang mengalami kekurangan zat besi yaitu dirinya lebih seirng tidur-tidur, terlihat lemas, cepat capek, dan mudah mengantuk (padahal waktu tidur sudah cukup).

Gejala-gejala menyerupai lemas, mengatuk dan lainnya (seperti disebutkan diatas) terjadi tanggapan fungsi zat besi untuk membantu mengirim oksigen ke seluruh badan (yang termasuk ke otak), mengalami hambatan.

Tidak sedikit orang renta yang khawatir untuk menunjukkan makanan hewani pada bayi setelah 6 bulan. Penyebabkan takut anak terkena alergi, atau tekstur daging yang dinilai masih terlalu keras. Padahal perlu diketahui bahwa kekurangan asupan protein hewani menjadikan anak kekurangan zat besi.

Disamping itu, pada beberapa sayuran terdapat kandungan zat besi yang penting, walaupun kadar kandugan zat besinya masih dibawah daging.

loading...

Sebenarnya, makanan hewani sudah bisa dicobakan pada bayi diatas usia 6 bulan. Caranya dengan memastikan memasak daging hingga benar-benar matang, kemudian daging dihaluskan biar mudah dimakan dan dicernanya.

Orang renta perlu menghindari menunjukkan asupan daging dari makanan olahan, contohnya ada banyak, diantaranya bakso dan sosis.

Mengapa tidak boleh? Hal itu sebab jenis makanan olahan menyerupai itu biasanya telah dimasukan banyak sekali materi pemanis zat kimia, menyerupai penyedap rasa, materi pengawet dan lainnya.

Hal lainnya yang juga perlu diketahui
Memberikan bayi susu formula yang tidak memiliki asupan zat besi di dalamnya, juga bisa memicu anak mengalami kekurangan zat besi, sehingga yang terbaik bagi anak ialah ASI (air susu ibu) ketimbang penggunaa produk susu formula.

Jikapun ingin menggunakan susu formula, maka gunakan produk susu formula yang di dalamnya memiliki asupan zat besi. Hanya yang penting diketahui oleh bunda, bahwa memberkan ASI hingga anak berusi 1 tahun ialah hal yang sangat disarankan oleh para jago kesehatan.

Untuk mencukupi kebutuhan zat besi bagi anak, maka Anda bisa menunjukkan asupan berupa daging ayam, kuning telur, kacang-kacangan, ikan dan sayuran berdaun hijau gelap.

Selain itu, perhatikan asupan vitamin C paad anak. Nutrisi vitamin C bisa diperoleh dari melon, tomat, jeruk manis. Manfaat vitamiin C untuk membantu absorpsi zat besi oleh badan biar maksimal.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sesuai Artikel Postingan, Link Aktif atau Link Mati Otomatis Masuk ke Komentar SP4M.